Cerita dan Illustrasi : Kak Maureen
Cerita sebelumnya:
Anak-anak memaksa untuk mencari dan masuk ke gua alam. nike air max thea soldes Sayangnya, ketika mereka hendak keluar dari gua alam itu, kabut tebal telah menyelimuti daerah itu. Mereka terjebak di dalam gua yang gelap dan dingin.
“Kita tidak bisa pulang!” seru Timothy.
“Kita terjebak!” Stevan juga berseru panik.
“Bik Nah… gimana, nih?” Vanda bersuara lirih dan takut.
“Tenang…. avis bottes ugg adidas zx flux amazon Kita cari tempat yang paling lapang untuk duduk… canada goose prix adidas ultra boost dan berpikir,” kata Bik Nah yang mencoba bersikap tenang.
“Kita hubungi sajaOpa. ugg pour homme timberland 6-inch premium Telepon Opa, Bik…,” kata Vanda lagi, mulai bingung dan panik.
Bik Nah mengeluarkan telepon genggam, dan … Baskets Nike tidak ada sinyal…. adidas zx 500 Gawat! Mengerikan! Terkurung di dalam gua yang gelap dan dingin.
Tiba-tiba, sebuah nyala senter menerangi ruangan.
“Siapa yang bawa senter?” Loly bertanya keheranan.
“Aku yang bawa senter,” ucap Timothy.
“Bagus! Syukurlah kamu bawa senter. ugg femme france Jenius kamu…,” ucap Stevan bangga.
“Hmmm, menurut aku, daripada kita duduk ketakutan dan kebingungan disini, bagaimana kalau kita masuk saja ke dalam, dan melihat-lihat ke dalam gua?” saran Timothy lagi.
“Jangan!” seru Bik Nah pucat.
“Tenang, Bik…. asics gel lyte iii femme Tidak akan terjadi apa-apa,” ucap Timothy dengan percaya diri.
“Nanti kalian tersesat, malah lebih gawat lagi,” lanjut Bik Nah, bertambah panik.
“Jangan kuatir, Bik. Lihat, aku membawa kapur warna-warni… untuk persediaan,” lanjut Timothy bangga.
“Pintar! Kamu memang pintar…,” puji Stevan.
Timothy mengedipkan mata. nike air max flyknit ultra 2.0 “Kan sebelum berangkat sudah kuselidiki dulu kemana kita akan pergi, jadi, waktu kita tidak akan terbuang sia-sia… Betul enggak?”
“Siiip!” sambut Stevan bersemangat. adidas femme “Jadi?”
“Ya kita masuk saja ke dalam,” Stevan berkata dengan penuh semangat.
“Jangan, anak-anak!” seru Bik Nah lagi dengan kebingungan.
“Bibik di sini saja. nike homme solde Jadi, kalau nanti kami tidak juga kembali, sementara kabut sudah hilang, Bik Nah bisa minta orang untuk cari kami di dalam. asics gel quantum 360 Tetapi, jangan kuatir… kami pasti kembali…,” ucap Timothy sambil mengedipkan mata.
Stevan dan Timothy bersiap-siap untuk masuk ke gua lebih dalam lagi. asics chaussures Dengan berbekal senter dan kapu tulis, serta sebuah ransel di punggung yang berisi segala perbekalan yang ia bawa, Timothy masuk ke dalam gua.
“Anak-anak, itu…,” Bik Nah bergumam dengan muka pucat.
“Loly ikut juga dengan Timothy dan Stevan?” tanya Bik Nah lemas.
“Enggak ah, Bik…. Aku di sini saja….”
“Ya, setuju! Anak cewek dan Bik Nah di sini saja… asics pas cher Siapa tahu kami kembali dengan membawa fosil-fosil zaman Belanda, ha ha ha…,” seru Timothy mencoba berkelakar.
“Timothy!” seru Bik Nah mulai kesal. Timothy menyeringai, lalu berjalan masuk diikuti Stevan dari belakang. bottes timberland Kedua anak itu nekad masuk ke dalam gua.
“Gua Alam ini sudah dipromosikan, berarti cukup aman untuk didatangi dan diselidiki…,” lanjut Timothy berseru meyakinkan, sambil terus berjalan memasuki gua.
“Ya, aku juga berpikir begitu,” Stevan mengangguk-angguk setuju.
Kedua anak itu terus masuk ke dalam. louboutin pas cher Mereka asyik mengagumi stalakmit dan stalaktit yang begitu banyak dan beraneka macam di dalam gua. air max 1 pas cher Mereka juga berfoto-foto di belakang stalaktit dan stalakmit.
Ternyata Timothy membawa dua buah lampu senter untuk dipakai bergantian supaya baterainya awet, dan bisa digunakan untuk waktu yang lama. Sesekali mereka harus merunduk, menghindari sambaran kelelawar yang beterbangan di dalam gua.
Tiba-tiba di antara suara jeritan kelelawar, terdengar pula suara jeritan lain. Suara jeritan yang aneh.
“Stevan! Kamu dengar suara itu?” tanya Timothy.
KIAAAKKK!
“SIAPA ITU?”
CIIIAAATTTTTT!
“Haiiih…. nike internationalist Suara apa itu?” Tim mulai pucat.
TUUU…! Terdengar suara gema.
“Mengerikan!” kata Tim lagi. asics gel pas cher KAN…KAN…! Ulang suara gema menambah seram suasana.
Stevan dan Timothy mulai panik dan ketakutan.