Adoniram Judson lahir di Massachusetts, Amerika pada tahun 1788. Ayahnya seorang pendeta, dan ibunya adalah seorang yang saleh dan terus menerus berdoa baginya.
Melalui pengalaman seorang temannya, yang belum percaya, yang kemudian meninggal, Tuhan berbicara kepadanya. Adoniram sadar bahwa dirinya pun sebenarnya bukan orang percaya, dan dia tidak mau meninggal dalam keadaan seperti temannya itu.
Adoniram Judson kemudian bertobat, menerima Kristus sebagai satu-satunya Juruselamat. Ketika itu usianya 20 tahun, dan ia memasuki sekolah teologi Andover. Adoniram pun meninggalkan mimpinya untuk menjadi orang terkenal dan sukses, dan memutuskan untuk hidup menyenangkan hati Kristus. Menjadi seorang misionaris kemudian menjadi kerinduannya.
Pada 19 Februari 1812, bersama dengan istrinya, Ann Haseltine Judson, Adoniram Judson berlayar menuju India untuk menjadi misionaris. Namun dia ditolak disana, tetapi Tuhan membukakan pintu baginya di Rangoon, Burma.
Kesulitan-kesulitan dialami mereka. Mereka kehilangan anak karena kolera dan sempat dipenjarakan selama 11 bulan karena dituduh sebagai mata-mata. Namun kesulitan-kesuliatan itu tidak membuat adoniram dan istrinya mundur. Dalam kesulitan yang besar, iman mereka pun menjadi semakin besar kepada Tuhan.
Setelah enam tahun melayani, satu orang Burma bertobat. Dan Tuhan terus memberkati pelayanan mereka. Hingga akhir hidup Adoniram ada 210.000 orang Burma yang bertobat. Dan Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru berhasil diterjemahkan ke dalam bahasa Burma. Itulah buah pelayanannya di Burma.
Adoniram mela yani di Burma selama 38 tahun hingga dia mati pada tahun 1850 pada umur 62 tahun.
Dari majalah Kita
Related Post