Dora pernah membuat PR bersama di rumah Mia. ugg pour homme ZOOM KD 9 Rumah Mia bagus, lantainya marmer. nike roshe run nike cortez bambini Masakan Bik Isah, pembantu Mia, sangat lezat. Di kamar tidur Mia ada rak berisi banyak buku cerita yang bagus-bagus. adidas ultra boost air max 1 pas cher Lebih dari semua itu, Mia memiliki anjing berbulu putih yang lucu, namanya Woli. Air Jordan 12 Uomo Adrian Peterson Bulu Woli lembut, wangi, oooh betapa menyenangkan memeluk Woli dan bermain dengannya. Woli juga bisa disuruh mengambil bola.
Pagi ini Dora sudah menyiapkan pakaian. nike flyknit Semalam Mia meneleponnya, ia minta Dora menginap di rumahnya untuk satu malam. asics chaussures Papa dan mama Mia sedang pergi ke Bandung menengok nenek Mia yang sakit. Nike Air Max 2017 Heren nike air max 90 premium uomo Sudah terbayang oleh Dora suasana menyenangkan yang akan dialaminya di rumah Mia. chaussures ugg pour femme Sepulang sekolah nanti ia akan langsung pergi ke rumah Mia.
Siangnya mereka pulang sekolah dengan naik bajaj. bottes ugg pas cher Tak jauh dari rumahnya, Mia meminta bajaj berhenti di depan sebuah rumah makan padang.
“Kita beli nasi padang dulu. Aku lupa sama kamu, sudah dua hari Mbak Isah mudik karena anaknya sakit,” Mia memberitahu. scarpe nike air max bambino scontate Ada sedikit rasa kecewa di hati Dora karena tak jadi makan masakan lezat Mbak Isah.
Setiba di rumah Mia, Woli menyambut Mia dengan gembira. nike air max 90 femme Dora lekas-lekas menutup hidungnya. sac fjallraven kanken pas cher
Rupanya Woli bau dan tampak kumal.
“Maaf, mestinya dua hari yang lalu ia dibawa mandi ke salon. Tapi, Mbak Isah mendadak mudik, jadi Woli belum ke salon,” kata Mia. nike air max 1 timberland soldes Air Foamposite Pro Namun, ia menaruh tasnya dan menggendong Woli. Lagi-lagi Dora merasa kecewa.
“Kamu makan duluan saja. Adidas Yeezy Boost 350 Aku mau memberi makan Woli dulu. Mama sudah menyiapkan nasi lunak dan sup hati ayam rebus untuk Woli. Aku tinggal memanaskan saja,” kata Mia, lalu ia bergegas ke dapur.
“Tidak apa-apa, nanti kita makan sama-sama saja. nike flyknit lunar Lebih enak makan berdua,” kata Dora, walaupun perutnya sudah lapar.
Ternyata Mia bukan saja memberi makan Woli. bottes ugg bailey button pas cher new balance m998 Ia juga mengepel genangan air di dekat rak televisi, yaitu air pipis Woli. chaussure tn pour homme FREE 5.0 Lalu ia melihat kotoran Woli di dekat sofa. new balance mrl996dd deconstructed khakikhaki Jadi ia mengambil serok sampah dan sapu, lalu membersihkannya.
“Maaf ya, kita jadi terlambat makan siang,” kata Mia ketika mereka makan.
“Tidak apa-apa kok. Ternyata repot juga ya, mengurus anjing,” kata Dora. canada goose pour femme Mia tertawa.
“Ibu kita juga repot mengurus kita waktu masih balita. asics gel lyte iii Tapi kata mamaku kita harus merawat apa yang Tuhan sudah berikan pada kita,” kata Mia, “Tuhan lebih repot, ya. ZX 700 Philadelphia 76ers Mengatur matahari terbit dan terbenam, mengatur planet-planet supaya tidak jatuh, menjawab doa, dan sebagainya.”
Mendengar perkataan itu tiba-tib Dora ingat sepedanya yang sudah lama tidak dibersihkan.
“Tuhan ‘kan Mahakuasa. jadi aku pikir Tuhan santai mengurus segala sesuatu,” kata Dora.
Setelah makan, Woli menggaruk-garuk lutut Mia minta diajak bermain. Dora menutup hidungnya dan menjauh dari Woli.
“Kamu bau, jadi kak Dora tidak mau main dengan kamu,” kata Mia kepada Moli.
“Sebelum membuat PR, kita mandikan Woli dulu, yuk,” ajak Mia, “aku pernah melihat sepupuku memandikan anjing. nike air max 90 Aku tahu caranya.” Dengan agak segan Dora mengangguk.
Mia menyiapkan handuk dan air hangat. Dora memegang Woli, sementara Mia menyabuni Woli. Namun, ketika Mia mulai mengguyur Woli, Woli memberontak. Womens Air Jordan 4 Mia dan Dora mengejarnya, Woli berputar-putar sambil sebentar-sebentar berhenti dan mengibaskan air dari bulunya. Maglie New Orleans Pelicans Ruang makan dan ruang tamu basah, sementara Woli sukar ditangkap. adidas zx 500 pas cher Kansas State Wildcats Jerseys Akhirnya Mia dan Dora duduk kelelahan di bangku pendek dekat tempat mencuci pakaian, di mana mereka memandikan Woli.
Baju Dora basah semua. louboutin paris 2018 nike air max Air Jordan 1 Retro Kesenangan yang dibayangkan Dora buyar, “Kalau begini, lebih enak di rumahku saja,” pikir Dora. Nate Solder nike air max pas cher Bagaimana cara menangkap Woli? Acara mandinya belum selesai. nike air max tn soldes Asics Gel Quantum 360 Dames Diam-diam Dora berdoa mohon pertolongan Tuhan.
Tiba-tiba dengan tenang Woli berjalan perlahan-lahan sambil mengibas-ngibaskan ekornya. Lucu kelihatnnya. Woli mendekati Mia, dan Mia cepat menangkapnya.
“Kamu yang guyur, aku yang pegang Woli,” kata Mia kepada Dora. nike internationalist “Woli, diam, ya, sebentar lagi selesai,” bujuk Mia.
Dora menyiramkan beberapa gayung air. chaussures adidas stan smith Woli menggigil kedinginan. Lalu Mia menggosok badan Woli dengan handuk, memberinya minum susu, dan Woli pun berjemur dengan tenang.
“Akhirnya… jimmy choo ugg Adam Wainwright Jersey Joe Montana berhasil juga kita memandikan si Woli,” kata Mia dengan puas.
Dora dan Mia mengepel ruang makan dan ruang tamu, lalu membuat PR.
“Jangan kapaok main di rumahku, ya,” kata Mia pada Dora.
“Tidak, aku malah mendapat oleh-oleh yang berharga. Garrett Richards Baseball Jersey Kita harus merawat apa pun yang diberikan Tuhan kepada kita. Dan kita jangan takut mengerjakan sesuatu yang belum pernah kita kerjakan. Chaussures Nike Pas Cher Besok aku akan membersihkan sepedaku dan merapikan lemari pakaianku,” kata Dora.
“Kita sudah berhasil memandikan anjing. Nanti kita beli hadiah untuk kita sendiri.