Perumpamaan Hakim Yang Lalim
Ada seorang hakim yang terkenal pandai, tapi tidak mau membantu orang miskin, sebab orang miskin tidak dapat membayarnya. Orang kaya selalu ditolong karena bisa membayar mahal.
Suatu kali seorang janda miskin datang meminta pertolongannya. Kasihan sekali janda ini. Ia amat berharap agar hakim itu mau menolongnya. Oh, maukah sang hakim menolong? Tidak!
Didatanginya rumah hakim yang kaya itu. Diketuknya pintunya rumahnya dengan takut – takut. Tok … tok … tok …, ah tidak ada yang bukakan. Beberapa kali terus diketuknya pintu rumah itu.
Sang hakim keluar mendatanginya. Dengan mata melotot dibentaknya sang janda, ” Mau apa kau? Ketukan pintu menggangguku, tahu? Aku tidak senang diganggu kamu! “
” Oh, hakim yang mulia, tolonglah aku. Belalah aku ini. Ada orang yang merampas rumahku!” “Tidak! Aku tidak ada waktu untukmu!” Pintu rumah di banting keras – keras.
Janda malang itu mengetuk – ngetuk pintu rumah sang hakim siang dan malam. Tidak jemu – jemunya ia berkata, ” Tolonglah aku, Wahai hakim yang baik ” Oh, betapa bencinya sang hakim karenanya.
Karena kesal dengan gangguan itu akhirnya hakim yang lalim itu memutuskan untuk menolong sang janda agar gangguannya segera berhenti. Lihat ketekunan sang janda tidak sia – sia!
Nah, Hakim jahat itu saja akhirnya mau menolong sang janda yang bertekun meminta pertolongan, Apalagi Bapa di Surga yang baik, Ia akan mendengar doa yang tekun dan beriman.