Perumpamaan Pembangun Rumah
Ada seorang mempunyai sebidang tanah. Ia hendak membangun sebuah rumah di sana. Disiapkannya batu – batu besar untuk menjadi dasar bangunan.
Tetangganya tertawa terbahak – bahak, ” Hei temanku yang bodoh, buat apa batu – batu itu? Bangun rumahmu tanpa batu – batu itu, hemat tenaga dan cepat selesai tentu. “
Ia diam saja mendengar ejekan itu. Dikumpul dan disusunnya batu – batu untuk menjadi dasar / fondasi rumahnya. Memang benar, lama sekali rumah itu tidak selesai.
Oh, lihat sang tetangga. Ia membangun rumahnya di atas pasir, dan … jadilah sebuah rumah yang indah dan megah. ” Betul kataku, bukan?” ejeknya dengan sombong.
Tapi apa yang terjadi? Turunlah hujan yang amat lebat. Angin bertiup amat keras dan banjir yang dasyat segera datang melanda kedua rumah itu. Apa akibatnya ?
Rumah sang tetangga dalam sekejap mata roboh dan rusak hebat! Tentu saja, Karena dasar
fondasinya tidak kuat. Termenung dia berdiri didepan puing – puing rumahnya .
Tapi rumah orang yang bijaksana tetap tegak berdiri, tahan terhadap hujan, angin dan banjir. Rahasianya? Karena rumah itu dibangun di atas batu karang yang teguh!
Siapa yang bijaksana? Mereka yang mendirikan rumah di atas batu karang. Siapa yang bijaksana? Mereka yang setia melakukan firman, Demikian kata Tuhan.