Perumpamaan Tentang Dua Orang Anak
Ada seorang bapak punya dua anak laki – laki. Suatu kali Bapak memanggil si Sulung, “Nak,” Katanya, “Pergilah ke kebun anggur, dan bajak tanahnya supaya gembur dan subur.”
Sebenarnya si Sulung adalah anak yang pemalas. Ia hanya suka berpesta pora. Tapi ia takut menolak permintaan ayahnya. Dengan sebal ia berkata, “Baik ayah. Saya akan pergi membajak tanah sehari ini.”
Bekerjakah ia hari itu? Oh, tidak sama sekali! Dengan sembunyi – sembunyi ia pergi dari rumah dan lihat, sepanjang hari itu bersama teman – temannya si Sulung pergi berpesta pora.
Hari bertambah siang. Betapa terkejut sang Bapak manakala ia mendapati kebun anggur itu sama sekali belum dibajak oleh si Sulung. ‘Ah, Sulung telah menipuku, ujarnya dalam hati dengan sedih.
Dipanggilnya si Bungsu, “Bungsu, pergilah ke kebun anggur kita. Bajaklah tanahnya agar besok siap kita tanami benih.” Si Bungsu menjawabnya, “Malas ah! Aku tidak mau bekerja!”
Bungsu terkejut melihat ayahnya begitu sedih. Ia menyesal telah berkata kasar kepada ayahnya. Si Bungsu akhirnya pergi juga ke kebun dan membajak tanah baik – baik. Oh, senang hati ayah melihatnya!
Siapakah yang betul – betul mengasihi ayahnya? Si Sulung yang pura – pura taat tapi berbohong, ataukah si Bungsu yang tadinya menolak tapi lalu menyesal dan akhirnya bekerja? Si Bungsulah tentu!
Demikian juga orang berdosa yang kembali ke pada Tuhan itu lebih mengasihi Tuhan daripada orang – orang yang taat beragama tapi pura – pura. Tuhan tidak ingin kita menjadi seperti itu.
cerita sekolah kecil yang hebat…gbu