Kita sudah mengenal beberapa misionaris yang melayani di Indonesia. Dari Indonesia kita akan beralih ke negara yang mempunyai penduduk terbesar kedua sedunia, yaitu India. Negara ini merupakan tempat kelahiran dari empat agama utama dunia: Hindu, Budha, Jainisme (agama ini termasuk salah satu yang tertua di dunia), dan Sikhisme. Meskipun empat agama ini berkembang di India, kekristenan juga berkembang di sana. Siapakah yang membawa kabar Injil kepada mereka?
Misionaris yang pertama datang ke India adalah William Carey. Majalah KiTa pernah menulis tentang dia. Kita akan melihat seseorang yang juga dipakai Tuhan di India untuk memberitakan Injil. Dia adalah Henry Martyn. Dia dilahirkan pada 18 Februari 1781 dan meninggal pada 16 Oktober 1812. Henry Martyn mengenyam pendidikannya di St.John College, Cambridge, Inggris. Ketika dia ingin memulai pelayanannya, tiba-tiba krisis keuangan melanda keluarganya. Martyn harus bekerja untuk menghidupi dirinya dan seorang kakak kandungnya karena orang tuanya sudah tiada.
Henry Martyn mendaftarkan diri menjadi pendeta khusus untuk prajurit Inggris yang berangkat ke India. Saat itu tengah terjadi peperangan di mana Inggris berusaha untuk memperluas daerah jajahannya di India. Martyn sangat tidak menyukai berada dalam situasi perang. Kondisi itu sangat mencekam. Dia merasa sangat tertekan berada dalam situasi di mana banyak sekali prajurit yang sekarat dan dia harus menemani mereka di saat-saat terakhir hidup mereka. Prajurit-prajurit itu mati dalam keadaan terluka parah dengan darah melumuri tubuh mereka.
Melihat keadaan seperti itu, Martyn berdoa. Pada waktu Inggris sedang melebarkan sayap kekuasaannya di dunia. Doa Martyn adalah agar Inggris tidak menjadi bangga atas apa yang diperbuatnya dalam perang tetapi supaya Inggris mengirimkan banyak misionaris untuk menyatakan kabar damai dari Kristus. Martyn tetap tinggal di India untuk menyatakan kasih Allah. Hal ini sangat sulit karena Inggris dianggap penjajah.
Martin adalah orang Inggris. Bagaimana mungkin kabar damai Kristus dapat diterima oleh orang India jika orang yang mengabarkannya adalah orang Inggris yang sedang menjajah mereka? Hal itu menjadi kesulitan. Hanya dengan kasih karunia Allah saja orang India dapat menerima berita Injil. Martyn belajar berbahasa India untuk dapat berkomunikasi dengan orang-orang India untuk memberitakan kabar damai Injil.
Dengan kemampuan bahasanya , Martyn menerjemahkan seluruh kitab Perjanjian Baru ke dalam bahasa Urdu (salah satu bahasa di India). Selain itu, dia juga menerjemahkan kitab Perjanjian Baru dan kitab Mazmur ke dalam bahasa Persia. Henry Martyn bukan hanya mengabarkan Injil di berbagai kota di India, dia juga pergi ke beberapa kota di Arab. Henry Martyn mengakhiri masa pelayanannya dalam usia 31 tahun. Dia meninggal karena sakit demam yang parah.
Kini, India mengenal kekristenan Tuhan menjaga iman anak-anak-Nya di India. Ketika umat Kristen di India mengalami penganiayaan pada bulan Agustus 2008, mereka tidak menyangkali iman mereka. Pemerintah India menyatakan bahwa sekitar 500 orang Kristen terbunuh, 127 gereja dihancurkan tetapi kekristenan tidak punah. Tuhan yang memelihara iman mereka melalui pengabaran Injil dari orang-orang yang meneruskan jejak Henry Martyn. Siapakah yang menjadi penerus pekabar Injil di masa datang? Engkaukah?
Diceritakan kembali oleh Kak Opy Gea
Related Article