DINI MENGERTI ARTI NATAL (6)
“Paman Adi menghibur Dini dengan memperlihatkan dan menjelaskan mengenai rasi bintang-bintang. Hati Dini sedikit terhibur. nike air max 2014 New Balance 678 męskie Apa yang dikatakan Paman Adiselanjutnya sangat mengejutkan Dini“
“Kamu tahu nggak apa yang kemarin kamu pegang ketika terjatuh? Yang dari kayu…,” tanya Paman Adi. asics france Devon Kennard adidas zx flux uomo bianche Dini hanya menggeleng.
“Itu tempat makan sapi. adidas superstar femme adidas superstar paillette femme pas cher Kambing dan domba juga punya tempat makan yang sama seperti itu.”
Dini hanya menatap Paman Adi tanpa mengerti arah pembicaraan Paman Adi, “Mungkin kamu nggak peduli apakah itu tempat makan sapikah, kambingkah atau mungkin itu tempat cebok ayamkah, tapi kamu musti tahu, nama lain dari tempat itu adalah palungan,” ungkapan Paman Adi yang beradu mata dengan Dini.
Langsung saja mata Dini membelalak. nike air presto soldes adidas gazelle femme adidas superstar 80s grise New Balance 998 damskie “Jadi, Yesus…,” Dini tidak dapat menyelesaikan perkataannya.
“Ya, di situlah Yesus dibaringkan. nike air max 90 Kamu sudah tahu betapa bau dan kotornya kandang itu tapi Yesus dilahirkan di situ. air max pas cher Tidak selayaknya seorang Raja lahir di tempat seperti itu,” kata Paman Adi dengan suara yang bergetar menahan haru.
Tak terasa pipi Dini sudah basah oleh air matanya. Ia tidak menyangka bahwa tempat lahir Yesus sekotor dan sebau itu. new balance 574 asics france adidas ultra boost nike chaussure goedkoop nikes Air Jordan 5 Adidas Yeezy 750 Boost Homme Hatinya terasa tertusuk. asics france adidas scarpe 2017 Nike Air Max Thea Dames Kemarin ia sudah mengatai “Tuhan jahat” padahal Ia datang untuk menyelamatkan manusia. Dini malu pada dirinya sendiri. asics basket chaussure adidas solde Notre Dame Fighting Irish Air Jordan XX9 Ia teringat pada rumah sakit yang pernah ditunjukkan Mama, tempat ia dilahirkan. Nike Air Max 2016 Femme nike air max 90 pas cher Begitu megah, asri, dan bersih.
“Paman, Dini mau ke kamar dulu.”
Cepat-cepat Dini mengunci pintu kamarnya dan ia menangis. Ia berdoa, “Tuhan, ampuni Dini yang telah berkata Tuhan jahat. Nike Roshe Run soldes nike air presto Nike Air Max 2017 Dames roze Dini salah. Canada Goose Homme adidas stan smith Tidak seharusnya Dini mengatakan itu meskipun hanya dalam hati.
“Tuhan, Dini yang jahat, Dini salah. Officiel Christian Louboutin Nike Roshe Run Heren LUNAREPIC FLYKNIT Ampuni Dini. Dini bersyukur karena mengetahui semua ini. Asics Pas Cher Fjällräven Kånken Ryggsäckar Dini janji, Dini akan menjadi anak yang menurut firman Tuhan. 2017 nike air max pas cher nike tn noir femme Dalam nama Yesus, Dini berdoa. canada goose chilliwack Air Jordan 8 Homme
CORTEZ Amin.” Dini berjanji, besok dia akan pergi ke kandang ke palungan.
“Lho, Din, pagi-pagi kok sudah ada di sini?” Paman Adi yang sedang memberi makan sapi mendekati Dini.
“Lihat palungan, Paman,” jawab Dini.
“Sarapan, yuk!” Dini mengiyakan ajakan Paman Adi.
Dini merasa jengah ketika melihat Rini dan adik-adiknya ada di meja makan.
“Din, aku minta maaf karena menertawakanmu waktu itu. asics gel lyte 5 Canotte Basket UCF Knights Aku seharusnya membantumu bukan malah menertawakanmu. adidas superstar soldes Nike Air Max 90 Pas Cher Pour Homme Ini bajumu sudah kucuci,” Rini menyerahkan baju yang sudah dibuang Dini dua hari yang lalu karena bau.
“Rin, kamu mestinya tidak perlu mencuci baju itu. nike air max 1 Kan bau banget,” Dini terkejut.
“Nggak apa-apa kok, sudah biasa,” Rini tersenyum.
“Kamu cuci sendiri?” Rini hanya mengangguk.
Dini merasa sangat malu. Seumur hidup, ia belum pernah mencuci pakaiannya sendiri apalagi pakaian orang lain.
Akhirnya anak-anak itu satu per satu minta maaf ke Dini dan Dini juga minta maaf ke mereka karena mengatai mereka kampungan.
Paman Adi yang melihat mereka berbaikan tersenyum gembira.