Clara berjalan mondar mandir di ruang tamu rumahnya. Dia menggerak-gerakkan jari tangannya dengan gelisah, lalu duduk di sofa yang empuk. Clara memandang keluar lewat jendela, wajahnya murung, matanya memancarkan kecemasan. Sekali-sekali dia menghela napas. adidas pure boost Air Jordan 2 Retro “Ayo, surut. Aduh… nike air max 2014 lama sekali…. Mengapa tidak surut-surut?” gumamnya.
Teng… teng… teng…. ugg pas cher new balance 2017 Jam dinding berbunyi. “Oh, sudah pukul 3 sore. Bagaimana ini?” Clara mengeluh dan melirik ke jam dinding.
Clara memandang keluar lagi. Tampak air masih tinggi. Air Jordan 12 (XII) Pohon-pohon yang ada di rumah seberang hanya terlihat setengah bagian ke atas. Nike Zoom All Court CK Hujan deras yang turun sejak kemarin malam sampai siang hari ini telah membuat kompleks perumahan tempat Clara tinggal dilanda banjir. Clara cukup beruntung karena rumahnya tidak kemasukkan air banjir . chaussures running nike air max pas cher Banjir telah membuat jalan-jalan sulit untuk dilalui.
Tadi pagi air belum naik sampai setinggi ini. asics france Clara masih dengan gembira mempersiapkan pestanya. Dia yakin pesta ulang tahunnya masih bisa dirayakan dengan meriah. Teman-temannya akan datang dan memuji pestanya yang hebat. bottes timberland Tetapi sekarang…? Clara kembali menghela napas dan dia teringat akan kejadian minggu lalu di sekolah.
“Ini! Datang, ya… New Balance 574 Donna
air max 1 femme hari itu hari libur, lo” ajak Clara sambil membagikan amplop-amplop yang bertuliskan “UNDANGAN”.
Beberapa anak langsung membuka amplop yang mereka dapat dari Clara itu. nike soldes Di dalamnya ada undangan dengan tulisan: Undangan Ulang Tahun Clara ke 11. Minggu, 5 Juni. Nike Free 5.0 Heren Mulai pukul 16.00 sampai selesai. Ada sulap, artis cilik, dan badut… seru!
“Wah, hebat sekali. Aku suka sekali sulap.
Aku pasti datang,” kata Darwin dengan gembira.
“Luar biasa, ada artis cilik! Siapa namanya? Jangan-jangan idolaku. Aku harus datang, mau minta tanda tangan,” timpal Susi.
“Rahasia, dong. Itu bagian dari kejutan. Pokoknya kalian datang saja. Dijamin kalian semua senang. nike air max 97 Pesta ulang tahun ‘kan harus selalu dirayakan dengan meriah, baru bisa senang. adidas zx flux pas cher New Balance 1500 damskie Benar tidak, teman-teman?” tanya Clara dengan senyum lebar.
Seorang anak menyahut, “Ya, tentu saja. Michigan State Spartans Jerseys Kamu memang beruntung. Pestamu pasti meriah sekali.”
Clara melihat sahabatnya, Hana, sedang duduk membaca buku. mu legend zen for sale Canotte NBA
Matanya tidak lepas-lepas dari buku itu dan sekali-sekali dia tersenyum kecil.
“Hei, Hana!” sapa Clara. timberland 6-inch premium “Bagaimana pendapatmu? Kamu pasti datang, ‘kan?”
Hana mengangkat wajahnya dan memandang Clara. “Dengar-dengar pestamu bakal meriah, ya? Aku sih akan usahakan untuk datang, tapi aku tidak biasa merayakan ulang tahun seperti itu,” jawab Hana. Hana adalah teman sekelas Clara yang berasal dari keluarga sederhana.
Clara menatap Hana. “Apa maksudmu? Tentu saja harus meriah. Kenapa tidak? Ulang tahun cuma satu kali dalam setahun. nike air max Orang tuaku kaya, mereka bisa memberikan pesta yang meriah. Aku pikir kamu adalah sahabatku.”
“Tentu saja aku sahabatmu. Canotte Oklahoma City Thunde Aku tidak bermaksud membuatmu marah. GS Air More Uptempo Aku cuma mau bilang, kalau ulang tahun juga bisa dirayakan dengan sederhana. asics basket Yang penting hati kita bersyukur,” Hana coba menjelaskan maksudnya.
Clara diam sejenak. LA Dodgers Jersey “Terserah apa katamu. Tapi bagiku, aku suka sekali pesta ulang tahun yang meriah,” katanya ketus.
“Non,” tiba-tiba suara Mbok Karti, pembantu rumah Clara, mengejutkannya dari lamunannya. nike roshe run 2017 Scarpe Nike Store “Tadi ada telepon, bilang kalau tukang sulap tidak bisa datang,” lapor Mbok Karti. Adidas Ultra Boost Homme Air Jordan 13 Clara mengangguk lemah. Tetapi dia masih berharap badut akan datang. Itu sudah cukup.
Tidak lama kemudian, Mbok Karti melapor lagi, “Badut juga tidak datang.”
Clara menjadi marah. nike pas cher “Semua gara-gara banjir ini. ugg classic mini Mengapa harus hari ini banjir? Ini tidak adil, tidak adil!”
Clara menangis keras. Fjallraven Kanken Big Bahunya sampai terguncang-guncang. Dia melihat ruang tamu yang sudah dibersihkan dan ditata rapi. asics gel quantum 360 Jordan 12 Sale Bangku-bangku sudah rapi disusun. Ada berbagai macam kue yang dibuat oleh Mbok Karti, juga ada limun dan es krim. adidas nmd femme Semua terlihat enak untuk dimakan. Lalu dia melihat dirinya sendiri. nike air max pas cher adidas femme pas cher Dia memakai baju yang terbaik. 12th Man – Texas A&M Aggies Mamanya membelikan baju itu sebelum ia berangkat ke luar kota. nike air max pas cher Warnanya pun putih bersih, dihiasi renda-renda. Sepatunya juga baru.
“Oh, ini semua tidak ada gunanya. Tidak ada yang bisa datang. Oh, pesta ulang tahunku…,” isak Clara dengan sedih.
Keesokan harinya banjir sudah surut. nike air pegasus Clara melangkah masuk ke kelasnya dengan membisu. Dia langsung menarik bangkunya dan meletakkan tas sekolahnya di atasnya.
“Hai, Clara!” sapa Darwin. “Bagaimana pestanya kemarin? Sayang aku tidak bisa datang. ULTRA BOOST Nike Free 5.0 Femme
Rumahku banjir.”
“Rumahku juga. nike air max flyknit 2017 Kemarin aku sedih sekali tidak bisa datang. Pestamu pasti meriah. Mana ada artis cilik lagi,” kata Susi.
“Iya, Clara. nike air max 1 ultra moire mujer Cerita, dong. Siapa saja yang datang? tanya Joni.
Clara menggelengkan kepalanya dengan lesu. “Tidak ada pesta…. ugg prix france Tidak ada yang datang.” Saat itu Hana masuk ke kelas dan sempat mendengar kata-kata Clara. asics gel lyte 5 Hana mengerti apa yang dialami dan dirasakan Clara.
“Aku ikut sedih mendengarnya, Clara,” hibur Hana. Nike Air Max 90 Pas Cher Pour Femme “Aku pun tidak bisa datang karena rumahku banjir.” Beberapa teman yang lain ikut menghibur Clara.
“Hei, aku punya ide!” tiba-tiba Hana berkata. adidas stan smith pas cher homme Bagaimana kalau kita semua ke rumah Clara pulang sekolah nanti? Kita rayakan pesta ulang tahun Clara hari ini seadanya. Tidak ada artis cilik, tidak ada badut tidak apa-apa….” usul Hana dengan lebar.
“Iya…., itu ide bagus!” beberapa anak menyahut.
“Oh, terima kasih, Hana,” kata Clara sambil memeluk Hana.
Ia senang dengan usul Hana.” Terima kasih, teman-teman semua.”
“Asal ada makanan, dong….,” Erwin menyeringai.
“Itu, pasti… bisa diatur…. Sekarang aku benar-benar bersyukur kepada Tuhan.