DIBENARKAN HANYA OLEH IMAN
Pemandangan di kamar belajar terlihat tidak seperti biasanya. Adidas Gazelle Soldes nike air max 2016 zwart Sarah, Jona dan Rachel sedang berdiri berjejer di pojok, menghadap tembok dengan diam. nike air max 1 premium nike air max Mereka sedang dihukum! Apa yang mereka lakukan sampai dihukum demikian, akan diceritakan kapan-kapan. Daniel Fells Zapatillas AIR JORDAN 1 RETRO Yang lebih penting, saat ini mereka tidak diperbolehkan meninggalkan “pojok hukuman” mereka.
Setiap anak harus tinggal diam dalam satu kotak ubin yang berukuran kira-kira 35 x 35 cm. buy mu legend redzen Adidas Homme nike internationalist damskie Rachel mulai bergoyang sana sini sambil mengeluh, “Bosan… nike air max classic bw Canotte Detroit Pistons bosan…”
“Diam, Rachel,” kata Jona.
“Kita boleh bicara, kan?” kata Sarah.
“Kita tidak boleh bergerak,” kata Jona.
Papa masuk ruangan sejenak dan keluar lagi, sambil berkomentar iseng, “Anggap saja kalian sedang disalib.”
Jona yang berdiri di tengah menengok ke kanan dan kiri dan tersenyum lebar, “Wah, Jona jadi Tuhan Yesusnya dong.” Ia ingat pada Tuhan Yesus yang disalib di tengah dua penjahat.
Sarah langsung protes, “Masak kami jadi penjahatnya?”
Rachel kelihatannya tidak keberatan dengan peran sebagai penjahat. Ia langsung mulai menendang-nendang Jona.
Jona berseru, “Rachel!” sambil berusaha menghindar. Tetapi sulit untuk menghindar sambil tetap diam dalam kotak. Kalau ia keluar dari kotak, ia akan mendapat tambahan hukuman. nike air max 1 pas cher louboutin chaussures new balance uomo 2015 Jadi hanya berusaha mendiamkan Rachel. nike roshe run 2017 adidas superstar soldes Tapi ia tetap kena beberapa tendangan.
“Ya sudahlah,” kata Sarah. “Tapi Sarah jadi penjahat yang bertobat!”
Rachel menengok. “Rachel juga!”
“Penjahat yang bertobat cuma ada satu, Rachel,” kata Sarah.
“Kak Sarah, “kata Jona dengan dahi berkernyit. asics gel kinsei 6 Ia kelihatan seperti seorang ahli pikir yang sedang menghadapi teka-teki yang sulit. nike air max pas cher “Setelah disalib, kak Sarah, eh maksudnya penjahat itu, mati kan? Jadi kak Sarah, eh, si penjahat, tidak punya waktu untuk bertobat. adidas en ligne nike air max femme asics aaron Navy Midshipmen Jadi tidak selamat!”
“Em…” dahi Sarah ikut berkernyit. new balance 420 damskie szare Nike Air Max 2016 Goedkoop “Coba ya kita lihat apa kata Alkitab.” Ia mengambil sebuah Alkitab dan membaca dari Luk 23:39-43. Fjallraven Kanken “Tuhan Yesus bilang, penjahat itu akan bersama-sama Tuhan di Firdaus, berarti dia diselamatkan dong.”
“Tapi tidak punya waktu bertobat!” Jona protes. air jordan 5 nike “Dia kan mati!”
“Tapi Tuhan Yesus bilang dia selamat!” Sarah menjawab.
Kedua anak terus adu mulut sampai mama ke kamar dengan heran. “Kalian sedang apa?” Butuh waktu agak lama sampai mama mengerti permasalahannya, karena kedua anak itu tidak ada yang mau mengalah. adidas outdoor asics gel nimbus nike air presto soldes Air Jordan 11 Donna
Dua-duanya berbicara bersuara lebih keras dari yang lain. Nike KD 9 Maglia Jeff Teague Ribut sekali! Rachel menutup kedua telinganya.
Akhirnya mama meminta satu anak untuk diam dulu. nike tn requin Sarah mengalah. Georgia Bulldogs Jona berkata, “Penjahat yang disalib di sebelah Tuhan Yesus mati. adidas eqt damskie Dia mati, ma, sebelum sempat bertobat. Jadi dia mana bisa selamat?”
Sarah berkata, “Tapi Tuhan Yesus bilang dia selamat, ma. Jadi dia selamat dong.”
Mama menjawab, “Penjahat itu selamat karena dia beriman (percaya) pada Tuhan Yesus, anak-anak.”
“Yes!” kata Sarah kesenangan, sementara Jona cemberut.
“Kok dia enak sih, ma?” kata Jona. new balance 574 ugg classic cardy New Balance 1300 hombre sac a dos kanken pas cher “Jona, eh, Tuhan Yesus, tidak berdosa, harus dihukum. Kok dia berdosa, bisa selamat? Tidak adil, ma.”
“Tuhan Yesus kan baik ya ma,” kata Sarah.
“Kalau orang salah, atau berdosa, Tuhan Yesus pasti mau mengampuni!”
“Tidak semua,” kata mama. “Penjahat yang satu lagi tetap dihukum kan?”
Jona dan Sarah berpandang-pandangan lalu melihat ke Rachel. Andrew Heaney Jersey Sarah berteriak dengan sedih, “Rachel!” Jona langsung memeluk Rachel dan berkata, “Tidak, tidak, tidak, kalau Jona yang jadi Tuhan Yesusnya, Rachel juga diampuni!” Rachel hanya balas memeluk Jona meski dia tidak mengerti kenapa.
Mama bingung sampai anak-anak menjelaskan bahwa mereka sedang pura-pura main drama penyaliban. Jona yang ditengah jadi Tuhan Yesus, Sarah jadi penjahat yang diselamatkan, dan Rachel penjahat yang satu lagi.
“Oooh,” mama akhirnya mengerti. air max 90 pas cher “Begini lho anak-anak. Semua orang beriman (percaya) pada Tuhan Yesus, itu dipersatukan dengan Tuhan Yesus. Nike Air Max 2016 Goedkoop Jadi semua yang Tuhan Yesus punya orang-orang yang percaya pada Tuhan Yesus. mu legend redzen online Nike Air Max 2017 Heren wit Seperti mama dan papa itu satu. asics aaron Semua yang papa punya, juga punya mama. nike air max command Kalau ada orang memberi papa pisang, pisangnya juga buat mama. Nike Air Max 90 Dames
Kalau ada orang yang pukul mama, orang itu juga cari ribut sama papa. ADIDAS ULTRA BOOST 2017
Mama dan papa itu satu.Mengerti?”
Anak-anak mengangguk.
“Orang percaya juga satu dengan Tuhan Yesus. New Balance 993 męskie Karena Tuhan Yesus diterima Allah Bapa, orang percaya juga diterima Allah Bapa. nike dunk 2007 Orang percaya dosanya diampuni, orang percaya dibuat sadar dia berdosa, jadi orang percaya mau bertobat, mau berbalik. nike flyknit adidas tubular shadow femme Dulu dia tidak mau taat, sekarang dia mau taat.
“Penjahat yang Sarah perankan, sudah percaya pada Tuhan Yesus. Nike Free Rn Flyknit Asics Gel Quantum 360 Homme Dia sudah mau taat. ugg paillettes Adidas Crazylight Boost NIKE AIR ZOOM PEGASUS 34
Tapi dia tidak punya waktu menunjukkan buah pertobatannya, karena dia keburu mati. new balance 2017 Air Foamposite One Tapi dia tetap sudah satu dengan Tuhan Yesus, jadi ia diselamatkan. Karena ia percaya pada Tuhan Yesus.
“Penjahat yang satu lagi, kalau ia percaya pada Tuhan Yesus, pasti juga diselamatkan.