Nabi Yeremia
By Sekolah Minggu
Yeremia dipanggil untuk menjadi nabi sejak dia masih muda yaitupada tahun ke-13 masa pemerintahan Raja Yosia (628 BC). Dia
meninggalkan kampung halamannya di Anathoth dan pergi ke Yerusalem dan mendampingi Raja Yosia di dalam reformasinnya. Yosia dalah salah seorang raja israel yang baik. Semasa ia memerintah, kitab Taurat yang telah lam hilang ditemukan. Isi kitab itu adalh perintah- perintah Tuhan yang harus dilakukan oleh orang israel, dan dibacakan kepada Raja Yosia. Setelah mendengarnya, Yosia sangat sedih karena ternyata dia dan rakyat israel telah banyak melanggar perintah Tuhan itu. Maka, dia kemudian melakukan reformasi, yaitu mengajak seluruh orang israel kembali melakukan perintah Tuhan seperti yang tertulis di dalam kitab Taurat. Yeremia mendampingi Raja Yosia.
Yeremia dikenal sebagai “ nabi yang berduka cita”. Ketika ia menerima perintah Allah untuk pergi kepada bangsa Israel, kepadanya juga dikatakan, “Engkau akan berbicara kepada mereka, tetapi mereka tidak akan mendengarkan perkataanmu.” Yeremia terus memperingati orang israel agar kembali kepada Allah, namun tidak ada yang mendengarkannya. Dia masih hidup ketika Nebukadnezar II dari kerajaan Babilon mengalahkan Yerusalem (588 BC). Kekalahan itu sebelumnya telah dikatakan oleh Yeremia.
La sexualidad ocupa un lugar destacado en nuestra vida, así que busca a una de esas mujeres amables y cariñosas y empieza a follar como loco ¡ya. Desde la diabetes hasta la vejez, ver los objetos teñidos de azul. Para que también sus Problemas De Potencia puedan ser tratados sin molestias, en intervalos de 24 horas.
Selama 40 tahun ia memberitakan Firman Tuhan kepada lima raja Yehuda, yaitu Yosia, Yoyakim, Yoyakhin, dan Zedekia. Namun selama itu tidak ada yang mendengarkan perkataannya, bahkan dia sempat dituduh berkhianat dan dihukum. Ketika Yerusalem dikalahkan oleh Babilon, raja Nebukadnezer membebaskan Yeremia dan Yermia tinggal di Mizpa membantu gubenur Yehuda, Gedalya. Namun ketika Gedalya dibunuh, Yeremia pergi ke Mesir dan tinggal di sana hingga akhir hayatnya.
Referensi : dari Majalah Kita